Saudaraku yang semoga senantiasa dijaga oleh Alloh ta’ala. Kita tahu bahwa salah satu pra-syarat pendidikan yang berkualitas adalah adanya guru yang berkualitas. Murid yang cerdas, kreatif, jujur, dan bertanggungjawab biasanya “lahir” dari pembinaan guru yang juga mempunyai kualitas serupa. Jika gurunya malas belajar, suka marah-marah, senang berbohong, dan tidak mau inshaf mengakui kesalahan ketika berbuat salah, kita sudah bisa membayangkan, muridnya akan menjadi seperti apa. Memang, guru bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan. Ada faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi perkembangan seorang murid, seperti pendidikan di dalam keluarga, masyarakat tempat dia berdomisili, dan juga teman-teman dekatnya. Namun begitu, seorang guru tentu mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan seorang murid. Hampir setiap hari, rata-rata 5-7 jam, seorang murid belajar bersama gurunya di sekolahan. Jumlah jam itu akan meningkat jika ditambah les privat, bimbingan belajar, serta pengajian di masjid dan mushola. Lalu, bagaimanakah guru yang berkualitas itu? Bagaimanakah guru yang baik itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu ada beragam jawaban, tergantung dari sudut mana dan dengan dasar apa kita memandang. Pada kesempatan kali ini, kami mengajak Anda sekalian untuk menelaah konsep Adab seorang guru, berdasarkan al-Hadits, atsar para sahabat dan hikmah para ulama. Lanjutkan membaca